KAB. BANDUNG – Program pemerintah dalam meningkatkan kualitas
pendidikan di SMK di antaranya melalui program SMK Pusat Keunggulan (PK), pada
kurikulum merdeka digulirkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi di Jakarta pada tanggal 17 Maret 2021 lalu.
Program SMK
PK juga merupakan perwujudan visi Presiden Joko Widodo terkait pembenahan
pendidikan vokasi sebagai strategi pengembangan sumber daya manusia (SDM)
Indonesia dengan tujuan menghasilkan lulusan yang mudah terserap di dunia kerja
atau menjadi wirausaha, melalui keselarasan pendidikan vokasi yang mendalam dan
menyeluruh dengan dunia kerja.
Di Kabupaten
Bandung, SMKN 1 Katapang, merupakan salah satu sekolah yang terpilih
mendapatkan bantuan program SMK PK, sejak tahun 2021.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum Angga Agitia, ST
menjelaskan bahwa program SMK PK, sejauh ini sangat dirasakan manfaatnya. Apalagi
selama tiga tahun berturut-turut progam ini terus bergulir di SMKN 1 Katapang.
Kata Angga, pada tahun pertama (2021) untuk jurusan teknik
elektronika industri, berupa bantuan pembangun fisik, mebeler dan peralatan.
Sedangkan
pada pelaksanaan PK tahun kedua (2022), tidak lagi dalam bentuk bantuan fisik
dan peralatan tetapi berupa program peningkatan sumber daya manusia untuk
jurusan teknik elektronika industri dan teknik kendaraan ringan/otomotif, dalam
bentuk pelatihan-pelatihan dan workshop bagi guru jurusan ini.
“Lalu
di tahun ketiga (2023) program PK lanjutan untuk jurusan otomotif, sama seperti
tahun kedua programnya dalam bentuk pelatihan-pelatihan bagi guru,” kata Angga,
Kamis (14/3/2024).
Di samping program SMK PK, SMKN 1 Katapang pun sedang
mematangkan model pembelajaran teaching factory (TeFa) untuk tiga jurusan yakni
teknik penyempurnaan tekstil, broadcasting dan teknik kendaraan
ringan/otomotif.
Diketahui pembelajaran teaching factory (TeFa) adalah model
pembelajaran di SMK berbasis produksi/jasa yang mengacu pada standar dan
prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang
terjadi di industri.
“Untuk
jurusan otomotif insya Allah di tahun ajaran baru di kelas industri, akan
menyesuaikan skema yang ada di Daihatsu,” kata Angga.
Lanjutnya
TeFa jurusan otomotif SMKN 1 Katapang akan membuka jasa service berkala.
Pembelajaran
Tefa ini, nantinya untuk memenuhi syarat menjadi sekolah Badan Layanan Usaha
Daerah (BLUD).
Dalam
kesempatan yang sama Kepala Program Teknik Kendaraan Ringan Andi Lesmana,
S.Pd., menambahkan bahwa jurusan teknik kendaraan ringan sudah beberapa tahun
ke belakang, bekerja sama dengan PT Astra Daihatsu Motor dalam program Pintar
Bersama Daihatsu (PBD).
“Untuk kegiatan TeFa nya kita bekerja sama dengan authorized
Daihatsu yakni PT Kharisma Siliwangi Daihatsu Kopo.”
“Untuk
agenda TeFa nya, setelah uji kompetensi, rencananya akan beroperasi satu minggu
sekali, yakni perawatan berkala (kendaraan roda empat),” kata Andi.
Andi
pun menjelaskan mengenai Re-MoU SMKN 1 Katapang dengan PT Astra Daihatsu Motor,
di SMK Karnas Kuningan yang dilaksanakan pada tanggal 7 Maret 2024.
Kata
Andi, SMKN 1 Katapang mendapatkan kepercayaan kembali untuk menandatangani MoU
perpanjangan kerja sama program PBD.
Ini
merupakan kolaborasi dunia industri dengan pendidikan selaras dengan salah satu
pilar program CSR (Corporate Social Responsibility), yakni Pintar Bersama
Daihatsu, bersama 21 SMK lainnya di Jabar.
“Lingkupnya tidak hanya memberikan bantuan secara fisik saja,
tetapi juga membangun sistem sekolah, mengenai sinkronisasi kurikulum, semua
guru (jurusan otomotif) sudah mengikuti Diklat, dan terakhir toolman kami pun
sudah mengikuti Diklat, pada Jum’at kemarin.”
“Kemudian
membentuk budaya kerja yang ada di sekolah dalam menyiapkan siswa masuk ke
industri,” kata Andi.
Sedangkan
untuk perekrutan lulusan, menjadi prioritas serta diberi kesempatan mengikuti
tes di PT Astra Daihatsu Motor.
“Makanya
program PBD, menyiapkan siswa kami agar siap dengan budaya kerja di industri.
Jadi ketika tes tidak terlalu kaget,” pungkas Andi.***