BANDUNG - Pemerinta Kota (Pemkot) Bandung siap membuka jejaring kolaborasi dalam penerapan Smart City Indonesia dan kota-kota lain di luar negeri khususnya kawasan Asia Pasifik yang tergabung dalam CityNet.
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung saat menghadiri The CityNet National Chapter Indonesia Meeting di Bali, tengah pekan ini.
"Masing-masing kota anggota city net punya keunggulan. Bandung merupakan pionir dalam penerapan smart city, kita membuka peluang untuk berbagi pengalaman, teknologi, inovasi, aplikasi," ujar Yayan.
Dia menilai, lewat kolaborasi antar kota khususnya di Indonesia dan dunia maka akselerasi penerapan smart city bisa semakin cepat dan hemat biaya.
"Misalnya aplikasi yg ada di kota bandung bisa di tiru oleh kota lain secara gratis begitu juga sebaliknya," kata dia.
"Tanpa kolaborasi saya yakin akan lama mewujudkan smart city. Faktor pengalaman sangat menentukan cepat lambat nya, murah dan mahalnya, manfaat dan tidaknya suatu teknologi diterapkan di sebuah kota," imbuhnya.
Perlu diketahui, Kota Bandung menjadi kota terbaik dari 100 Smart City di Indonesia. Hasil ini didapat berdasarkan hasil evaluasi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo RI).
Dari 100 smart city, Bandung meraih skor akhir 3,71 dengan tingkat improvement 0,37.
CityNet merupakan asosiasi pemangku kepentingan perkotaan terbesar yang berkomitmen untuk pembangunan berkelanjutan di kawasan Asia Pasifik.
Didirikan pada tahun 1987 dengan dukungan UNESCAP, UNDP dan UN-Habitat, Jaringan kota telah berkembang mencakup lebih dari 173 kota, LSM, perusahaan swasta dan pusat penelitian.
Kota Bandung juga akan mengikuti kongres CityNet di Kuala Lumpur pada 23-25 September 2022 mendatang.