BANDUNG - Jelang Idulfitri 1443 hijriah, kebutuhan masyarakat akan pecahan uang kecil semakin meningkat. Biasanya uang ini digunakan untuk saling berbagi 'THR' saat Lebaran tiba.
Melihat tingginya permintaan, Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Barat (Jabar) jemput bola dengan menginisiasi Serambi Rupiah Ramadan.
Bekerja sama dengan 14 perbankan lainnya, program ini menyediakan layanan mobile bank atau Bank Keliling di seluruh kabupaten dan kota se-Jabar.
Kepala Cabang Perwakilan BI Jabar, Herawanto mengatakan, layanan ini serentak akan diaktivasi sampai 26 April 2022.
"Tercatat kebutuhan warga Jabar akan uang di masa Ramadan ini mencapai Rp 24 triliun. BI beserta 14 perbankan lainnya siap melayani permintaan masyarakat," ujarnya selepas acara Kick Off Serambi Rupiah Ramadhan pada Senin, 11 April 2022 di kantor BI Jabar.
Herawanto menjelaskan, masing-masing orang hanya bisa menukarkan uang maksimal Rp3,8 juta. Uang yang ditukarkan akan dipecah menjadi Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000 dan Rp1.000.
"Namun, untuk pecahan Rp1.000 kita akan menggunakan uang logam," jelasnya.
Demi lebih memudahkan layanan, Herawanto menambahkan, para perbankan yang terlibat juga menyediakan kanal pembayaran nontunai. Sehingga akan lebih aman saat menukarkan uang.
"Kita juga ada fasilitas Electronic banking center (EBC). Warga cukup memanfaatkan kartu debit yang dimiliki untuk menukar uang. Jadi lebih aman daripada harus membawa uang tunai dalam jumlah besar," imbuhnya.
Meski layanan penukaran uang ini semakin lebih mudah, Herawanto mengimbau agar masyarakat tetap bijak dalam menggunakan uang yang mereka miliki.
"Uang yang kita punya, gunakan secara bijak dan tidak berlebihan dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing," ucapnya.
Terkait hal itu, Pelaksana Tugas Wali Kota Bandung, Yana Mulyana sangat mengapresiasi layanan yang diberikan BI untuk masyarakat ini.
"Layanan ini disediakan untuk memenuhi satu tradisi warga masyarakat dalam penukaran uang pecahan baru," ungkap Yana.
Yana berharap, melalui kerja sama ini akan semakin membuka pintu-pintu kolaborasi lainnya untuk kembali memulihkan perekonomian Kota Bandung pasca pandemi.
"Mudah-mudahan ini menunjukkan jika Kota Bandung sudah menuju proses pemulihan ekonomi pasca pandemi. Kami juga berharap semoga BI bisa memberikan bantuan keuangan untuk UMKM kami yang sedang menuju proses pemulihan ekonomi," harapnya.
Apresiasi juga dilontarkan Kepala OJK Regional 2 Jawa Barat, Indarto Budiwitono. Menurutnya, dengan adanya layanan ini, perbankan di Indonesia bisa memulihkan kembali perekonomian pasca pandemi.
"Tugas peredaran uang ini bukan hanya tugas dari BI, tapi seluruh perbankan yang ada," tutur Indarto.