BANDUNG - Pemuda dan DKM Masjid Husnul Khotimah Jalan Sagitarius Kelurahan Gumuruh Kecamatan Batununggal, membagikan sebanyak 6.000 paket sembako, Minggu, 2 Mei 2021. Pembagian sembako ini merupakan bagian dari kegiatan Menanam Makanan.
Pembagian paket sembako ini turut dihadiri oleh Wali Kota Bandung, Oded M. Danial. Orang nomor satu di Kota Bandung ini pun mengapresiasi kegiatan tersebut.
"Ini harus dilanjutkan. Ini sangat luar biasa. Pemuda masjid itu pemuda yang memiliki keimanan yang kuat. Insyaallah sesuai janji-Nya, Allah akan memberikan kemudahan dan petunjuk," ucap Oded saat membuka secara simbolis Program Menanam Makanan di Masjid Husnul Khotimah.
Menurutnya, kegiatan berbagi makanan ini merupakan jalan dan kendaraan bagi seorang muslim menuju surga.
"Ada empat kriteria masuk surga dengan jalur tol dan menggunakan kendaraan yang bagus, yaitu pertama rajin menebar salam, kedua rajin memberi bantuan makan kepada yang membutuhkan, ketiga selalu menjaga hubungan tali silaturahmi dan keempat bangun kekuatan iman dengan rajin solat malam," katanya.
Namun Oded berpesan, saat pembagian paket sembako agar tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) di masa pandemi Covid-19.
"Prokesnya tetap dijaga terus ya agar pembagian sembako ini tidak menimbulkan kerumunan," ujarnya.
"Pesan bagi penerima manfaat doakan para pemberi sedekah dan infak. Semoga mereka dilancarkan dan diberikan kemudahan di dunia dan bisa bertemu kembali bagi yang memberi manfaat dan yang menerima manfaat di surga Allah," lanjutnya.
Sementara itu, Ketua DKM Masjid Husnul Khotimah, Andi Asmawir mengungkapkan berdasarkan data yang diterima dari RT, RW, dan Masjid di lingkungan kelurahan Gumuruh, ada sebanyak 6.000 paket yang akan dibagikan.
Mengingat kegiatan ini berlangsung di masa pandemi covid-19, maka pembagian paket dilakukan melalui sistem drop point. Hal itu untuk menghindari kerumunan.
"Pembagian paket ini dilakukan melalui sistem drop point ke 9 RW dan 11 Masjid yang ada di kelurahan Gumuruh. Selanjutnya dibagikan ke warga yang sudah terdata di masing-masing tempat tersebut. Pihak masjid akan mengawasi dan melihat," katanya.
"Pembagian tersebut dipecah sesuai jumlah bantuan di suatu lokasi. Waktu diatur berdasarkan jadwal. Termasuk harus ada jalur keluar masuk yang berbeda," imbuhnya.
Andi berharap, hal ini bisa memberikan inspirasi bagi masjid yang lain untuk bangkit.
"Pelaksanaannya selama 4 hari. Hari ini adalah hari pertama dan tempat pertama. Drop point-nya adalah RW 7. Karena penerima terbanyak ada di RW 7 ini yaitu 1.428 orang. Di RW ini terbagi 4 drop poit, yaitu di SD Gumuruh, Masjid Baitulmukmin 1 dan 2 dan gedung serbaguna RW 7," imbuhnya.