BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung memastikan akan terus hadir mendukung para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berkembang. Termasuk mendorong agar pelaku UMKM bisa mengekspor produknya.
Hal itu ditegaskan oleh Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana di sela-sela kunjungannya ke sentra industri rendang dan tenun di Kota Payakumbuh Sumatera Barat, Sabtu 28 November 2020.
"Pemerintah harus hadir dan mendorong UMKM naik kelas. Ini yang harus kita tiru dari Kota Payakumbuh," aku Yana.
Perlu diketahui, di Kota Payakumbuh terdapat dua sentra industri UMKM. Keduanya yaitu pembuatan rendang dan tenun.
Pemerintah Kota Payakumbuh membangun gedung untuk menampung para pelaku UMKM kedua usaha tersebut di dua tempat yang berbeda.
Tak hanya gedung, Pemkot Payakumbuh juga membantu menyediakan peralatan produksi.
"Soal hal itu, kita bisa ATM. Amati, tiru, dan modifikasi," kata Yana.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Bandung bersama rombongan studi tiru Pemerintah Kota Bandung diterima oleh Wali Kota Payakumbuh H. Riza Falepi, dan Wakil Wali Kota Payakumbuh Erwin Yunaz di Ruang Wali Kota Payakumbuh, Jumat 27 November 2020.
Studi tiru tersebut dilaksanakan dalam rangka studi komparasi program pendampingan pelaku UKM untuk penetrasi Pasar ke Belgia sebagai tindak lanjut kerja sama Sister City antara Kota Bandung dengan Kota Namur-Belgia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Elly Wasliah mengungkapkan, Pemkot Payakumbuh sangat memfasilitasi para pelaku UMKM.
"Mereka tidak dipungut biaya apa pun. Karena Pemkot Paykumbuh membangunnya melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Pemkot Payakumbuh hanya menyediakan lahannya saja," ungkap Elly.
Meski berada dalam satu lokasi atau gedung, Elly mengungkapkan, produk di antara para pelaku UMKM tidak bercampur. Karena para pelaku UMKM memiliki merek sendiri-sendiri.
"Di Kota Bandung terdapat 7 sentra industri. Kita akan meniru seperti di Kota Payakumbuh. Kita akan berikan bangunan dan fasilitas yang bisa dimanfaatkan bersama," ujar Elly.