BANDUNG, SIBER – Kredit bjb Masyarakat Ekonomi Sejahtera (Mesra) memang menjadi salah satu fasilitas pembiayaan alternatif yang dapat dimanfaatkan masyarakat. Skema persyaratan yang memudahkan serta tidak adanya kewajiban agunan yang dibebankan kepada debitur menjadi beberapa alasan kenapa produk ini begitu diminati.
Karenanya, tak mengherankan apabila Kredit Mesra begitu dinanti-nantikan. Kucuran Kredit bjb Mesra ini banyak ditunggu-tunggu masyarakat, salah satunya Ati Muslimah, warga Sukaasih, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat, yang berprofesi sebagai wirausahawan yang bergerak di bidang usaha penjualan busana.
Bertempat di bank bjb Kantor Cabang (KC) Suci, Kamis (13/8/2020), Ati yang merupakan debitur binaan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Ikhlas menerima pencairan dana Kredit bjb Mesra dari pihak bank bjb. Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Pemimpin Divisi Kredit UMKM bank bjb Denny Mulyadi.
Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb Widi Hartoto mengatakan penyerahan Kredit bjb Mesra ini merupakan bagian dari skenario dukungan terhadap percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) oleh bank bjb. Kredit bjb Mesra merupakan produk pembiayaan dari bank bjb yang didesain untuk membantu pengembangan skala usaha warga dengan cara yang mudah, murah, dan cepat. Setiap debitur dapat beroleh pendanaan mulai Rp500 ribu hingga Rp5 juta dengan tenor 6 hingga 12 bulan.
"Kredit bjb Mesra ini merupakan hasil pengembangan bank bjb dan Pemprov Jabar memiliki semangat dan napas yang selaras dengan cita-cita pemerintah dalam mewujudkan tatanan masyarakat yang lebih sejahtera di berbagai daerah. Pemanfaatan Kredit Mesra ini diarahkan untuk menggerakkan sektor ekonomi produktif agar lebih bergairah, sesuai dengan arah upaya perseroan dalam mendukung geliat perekonomian mikro yang menjadi mayoritas mata pencaharian masyarakat Indonesia," kata Widi.
Kredit bjb Mesra memang bertujuan untuk memberi kemudahan akses keuangan kepada masyarakat Jawa Barat di berbagai kabupaten/kota. Kredit bjb Mesra diharapkan bisa menjadi alternatif yang mengayomi warga agar dapat memanfaatkan secara maksimal akses keuangan dari perbankan untuk memperkuat struktur permodalan yang selama ini kerap menjadi problem klasik yang menghantui para pelaku usaha mikro.
Skema pembiayaan ini bakal dimanfaatkan Ati untuk mendukung kelangsungan usaha yang telah digelutinya. Seiring dengan pendanaan yang diperoleh, berkecambah pula harapan yang tertanam di hati sanubari Ati agar usaha yang ia bangun sebagai salah satu sumber penghidupan andalan dapat berbuah hasil yang lebih manis. *