Bandung, SIBER - Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Siti Muntamah mengunjungi para tenaga kesehatan (Nakes) yang tengah menyelesaikan masa isolasi mandiri di RSKIA Kota Bandung, Jalan K.H. Wahid Hasyim No. 311, Selasa (7/7/2020).
Siti membawakan buah-buahan, susu, vitamin, dan kebutuhan nutrisi lainnya. Hal itu sejalan dengan aspirasi yang disampaikan para Nakes saat kunjungan reses sebelumnya. Di reses III masa siding 2019-2020 ini Siti memenuhi aspirasi tersebut.
"Kami juga ingin memastikan kru RSKIA Kota Bandung dalam kondisi sehat dan baik, juga memastikan kebutuhan isolasi mandiri para nakes terpenuhi dengan baik," ungkap Siti.
Selain menginginkan tambahan variasi nutrisi, para Nakes mengaku juga membutuhkan fasilitas hiburan seperti televisi atau jaringan internet. Berada di dalam ruang isolasi selama berhari-hari kerap membuat para Nakes jenuh.
"Kami sudah sampaikan ke pihak rumah sakit untuk juga bisa menyedakan sarana tersebut, agar mereka juga tidak jenuh selama masa karantina ini," imbuhnya.
Saat ini, ada 33 orang Nakes tak bergejala yang sedang menjalani isolasi. Sedangkan 7 lainnya menunjukkan adanya gejala Covid-19. Namun seluruhnya sedang berada pada tahap pemulihan. Ada pula 8 orang Nakes yang telah dinyatakan sembuh dan sudah pulang.
Sementara itu Direktur RSKIA Kota Bandung Taat Tagore Diah Rangkuti menyampaikan, pihaknya sudah menyediakan segala kebutuhan selama para Nakes menjalani isolasi, mulai dari kebutuhan pokok perawatan, gizi, dan aspek lainnya.
"RSKIA menyediakan tempatnya agar mereka dibuat nyaman seperti di rumah sendiri, kalau dilihat rungannya di sini tidak seperti rumah sakit pada umumnya karena mereka memang tidak bergejala. Beberapa ruangan juga sudah ada televisi tapi belum semua. Wi-Fi juga sudah ada, mungkin nanti kita akan tambah kapasitas jaringannya," jelasnya.
Di sisi lain, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Yorisa Sativa tetap mengimbau agar seluruh tenaga kesehatan menjaga diri agar tidak terpapar Covid-19. Kendati tidak semua nakes terpapar covid-19 saat bertugas, namun ia meminta Nakes agar selalu waspada.
"Penularan terhadap nakes pun bukan berarti tertular di fasilitas kesehatan, jadi bisa di mana saja. Jadi kita sebagai individu harus tetap mengutamakan jaga jarak, tetap pakai masker, dan tentunya asupan makanan yang sangat bervtamin berkalori supaya memperkuat daya tahan tubuh kita," jelasnya.
Selama ini, Dinas Kesehatan juga sudah memberikan dukungan optimal kepada para Nakes berupa Alat Pelindung Diri (APD), persediaan suplemen, serta fasilitas pendukung lainnya. Ia berharap hal tersebut bisa menunjang kinerja tenaga kesehatan agar tetap aman dan nyaman selama bertugas.
"Ada satu factor yang menguatkan tubuh kita adalah secara psikologis kita juga harus bahagia. Kita tidak boleh terlalu banyak merenung, siapapun pasti bisa kena ini, dan kita harus berusaha keluar dari belenggu. Kami sering mengecek keadaan nakes, alhamdulillah mereka bahagia, dan kami pun ingin membahagiakan mereka dengan menyediakan kebutuhan hiburan tadi," bebernya.
Siti membawakan buah-buahan, susu, vitamin, dan kebutuhan nutrisi lainnya. Hal itu sejalan dengan aspirasi yang disampaikan para Nakes saat kunjungan reses sebelumnya. Di reses III masa siding 2019-2020 ini Siti memenuhi aspirasi tersebut.
"Kami juga ingin memastikan kru RSKIA Kota Bandung dalam kondisi sehat dan baik, juga memastikan kebutuhan isolasi mandiri para nakes terpenuhi dengan baik," ungkap Siti.
Selain menginginkan tambahan variasi nutrisi, para Nakes mengaku juga membutuhkan fasilitas hiburan seperti televisi atau jaringan internet. Berada di dalam ruang isolasi selama berhari-hari kerap membuat para Nakes jenuh.
"Kami sudah sampaikan ke pihak rumah sakit untuk juga bisa menyedakan sarana tersebut, agar mereka juga tidak jenuh selama masa karantina ini," imbuhnya.
Saat ini, ada 33 orang Nakes tak bergejala yang sedang menjalani isolasi. Sedangkan 7 lainnya menunjukkan adanya gejala Covid-19. Namun seluruhnya sedang berada pada tahap pemulihan. Ada pula 8 orang Nakes yang telah dinyatakan sembuh dan sudah pulang.
Sementara itu Direktur RSKIA Kota Bandung Taat Tagore Diah Rangkuti menyampaikan, pihaknya sudah menyediakan segala kebutuhan selama para Nakes menjalani isolasi, mulai dari kebutuhan pokok perawatan, gizi, dan aspek lainnya.
"RSKIA menyediakan tempatnya agar mereka dibuat nyaman seperti di rumah sendiri, kalau dilihat rungannya di sini tidak seperti rumah sakit pada umumnya karena mereka memang tidak bergejala. Beberapa ruangan juga sudah ada televisi tapi belum semua. Wi-Fi juga sudah ada, mungkin nanti kita akan tambah kapasitas jaringannya," jelasnya.
Di sisi lain, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Yorisa Sativa tetap mengimbau agar seluruh tenaga kesehatan menjaga diri agar tidak terpapar Covid-19. Kendati tidak semua nakes terpapar covid-19 saat bertugas, namun ia meminta Nakes agar selalu waspada.
"Penularan terhadap nakes pun bukan berarti tertular di fasilitas kesehatan, jadi bisa di mana saja. Jadi kita sebagai individu harus tetap mengutamakan jaga jarak, tetap pakai masker, dan tentunya asupan makanan yang sangat bervtamin berkalori supaya memperkuat daya tahan tubuh kita," jelasnya.
Selama ini, Dinas Kesehatan juga sudah memberikan dukungan optimal kepada para Nakes berupa Alat Pelindung Diri (APD), persediaan suplemen, serta fasilitas pendukung lainnya. Ia berharap hal tersebut bisa menunjang kinerja tenaga kesehatan agar tetap aman dan nyaman selama bertugas.
"Ada satu factor yang menguatkan tubuh kita adalah secara psikologis kita juga harus bahagia. Kita tidak boleh terlalu banyak merenung, siapapun pasti bisa kena ini, dan kita harus berusaha keluar dari belenggu. Kami sering mengecek keadaan nakes, alhamdulillah mereka bahagia, dan kami pun ingin membahagiakan mereka dengan menyediakan kebutuhan hiburan tadi," bebernya.