Bandung, SIBER - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berencana merevitalisasi lahan eks Palaguna Alun-alun Kota Bandung. Di sana terdapat dua sumur bersejarah yang dapat menjadi destinasi wisata baru.
Wakil Wali kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan situs Sumur Bandung tersebut memiliki nilai sejarah tinggi. Sumur tersebut merupakan salah satu tonggak berdirinya Kota Bandung.
"Mudah-mudahan sumur ini bisa menjadi tujuan wisata. Karena memang memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi untuk Kota Bandung," katanya saat peninjauan sumur, Selasa 7 Juli 2020.
Ia mengaku, pihak terkait seperti PT. Jaswita Jabar dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung akan berinovasi untuk membangun wisata di ruang terbuka. Salah satunya sumur tersebut.
"Pemkot Bandung dan pihak terkait akan mengaktivasi tujuan wisata outdoor. Insyaallah aman meski di tengah pandemi," katanya
Konon, sumur tersebut dibuat oleh tancapan nyere (lidi) R.A.A Wiranatakusumah II saat beristirahat dalam perjalana Subang - Dayruhkolot untuk mencari ibukota baru pada tahun 1811.
Terlepas dari kisah yang menyertainya, keberadaan sumur tersebut digunakan untuk segala keperluan masyarakat Bandung.
Perlu diketahui, Kota Bandung memiliki tujuh Sumur Bandung, yakni di bank tertua di Kota Bandung atau kini sudah menjadi Bank Mandiri, Masjid Cipaganti, Gedung PLN Cikapundung.
Sedangkan dua lainnya yaitu di lahan De Vries dan Gedung De Zon yang telah dibongkar yang tidak diketahui nasib keberadaan sumurnya.
Saat ini Pemkot Bandung masih berkoordinasi bersama pihak terkait untuk mengaktivasi lokasi wisata tersebut.
"Saat ini volume airnya cukup tinggi. Tapi ada sumur yang perlu dibersihkan. Mudah-mudahan sebagai historis berdiri Kota Bandung salah satunya dari sumur ini. Karena air adalah sumber peradaban kota," ujarnya.
Wakil Wali kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan situs Sumur Bandung tersebut memiliki nilai sejarah tinggi. Sumur tersebut merupakan salah satu tonggak berdirinya Kota Bandung.
"Mudah-mudahan sumur ini bisa menjadi tujuan wisata. Karena memang memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi untuk Kota Bandung," katanya saat peninjauan sumur, Selasa 7 Juli 2020.
Ia mengaku, pihak terkait seperti PT. Jaswita Jabar dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung akan berinovasi untuk membangun wisata di ruang terbuka. Salah satunya sumur tersebut.
"Pemkot Bandung dan pihak terkait akan mengaktivasi tujuan wisata outdoor. Insyaallah aman meski di tengah pandemi," katanya
Konon, sumur tersebut dibuat oleh tancapan nyere (lidi) R.A.A Wiranatakusumah II saat beristirahat dalam perjalana Subang - Dayruhkolot untuk mencari ibukota baru pada tahun 1811.
Terlepas dari kisah yang menyertainya, keberadaan sumur tersebut digunakan untuk segala keperluan masyarakat Bandung.
Perlu diketahui, Kota Bandung memiliki tujuh Sumur Bandung, yakni di bank tertua di Kota Bandung atau kini sudah menjadi Bank Mandiri, Masjid Cipaganti, Gedung PLN Cikapundung.
Sedangkan dua lainnya yaitu di lahan De Vries dan Gedung De Zon yang telah dibongkar yang tidak diketahui nasib keberadaan sumurnya.
Saat ini Pemkot Bandung masih berkoordinasi bersama pihak terkait untuk mengaktivasi lokasi wisata tersebut.
"Saat ini volume airnya cukup tinggi. Tapi ada sumur yang perlu dibersihkan. Mudah-mudahan sebagai historis berdiri Kota Bandung salah satunya dari sumur ini. Karena air adalah sumber peradaban kota," ujarnya.