Bandung, SIBER - Dalam rangka upaya memulihkan ekonomi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung kembali menggelar Bandung Great Sale (BGS) Go Online mulai 1 Juli hingga 31 Agustus 2020 mendatang.
Berbeda dengan tahun tahun sebelumnya, BGS 2020 digelar secara dalam jaringan atau online. Hal itu guna mengantisipasi dan penularan di masa pandemi Covid-19.
"BGS kali ini berbeda dengan tahun tahun sebelumnya. Kali ini sistemnya online. Kita ingin menghidupkan kembali sektor ekonomi kreatif yang mengalami kesulitan sejak Maret," Ujar kepala Disbudpar Kota Bandung, Dewi Kaniasari pada acara Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung Jalan Wstukancana, Selasa, 30 Juni 2020.
Seperti tahun sebelumnya, BGS 2020 Go Online juga memberikan diskon bersa-besaran. Pada BGS 2020 Go Online, PemkotBandung menghimpun 245 para pelaku usaha atau merchant. Mereka terdiri dari 171 Hotel dan restoran, 15 grup usaha, dan 59 UMKM. Mereka tergabung dalam PHRI, APPBI, Dekranasda, Aprindo yang sudah siap dengan teknologi online.
"Kita sudah berkoordinasi dengan Persatuan Hotel Restaurant Indonesia (PHRI) Jawa Barat. Mudah-mudahan dengan adanya BGS bisa membantu terutama dari sektor pariwisata," katanya.
" Kita Launching program ini besok, Apabila ada pengusaha atau merchant yang ingin bergabung, datang saja ke kami (Disbudpar) atau lewat sosial media, untuk promosinya sendiri kami secara online," tuturnya.
Demi memudahkan masyarakat, Disbudpar Kota Bandung juga melakukan inovasi baru dalam menciptakan BGS 2020 berbasis aplikasi.
"Kita juga ada aplikasi BGS 2020. Sementara ini kami masih berkomunikasi dengan app store, tentang informasi promo di BGS, program, reservasi, protokol kesehatan, marketplace, opsi untuk cashless," katanya.
Ia berharap transaksi secara online ini bisa mendongkrak sektor pariwisata, kuliner dan lain lain. Dirinya menargetkan Kota Bandung yang mayoritas kaum millenial dan memiliki gadget berpeluang untuk ekspansi secara online..
"Target pasar Bandung Great Sale 2020 kali ini ialah warga lokal Bandung. Harapannya, Kota Bandung menjadi percontohan di Kabupaten dan kota di Jawa Barat," tuturnya. *Red
Berbeda dengan tahun tahun sebelumnya, BGS 2020 digelar secara dalam jaringan atau online. Hal itu guna mengantisipasi dan penularan di masa pandemi Covid-19.
"BGS kali ini berbeda dengan tahun tahun sebelumnya. Kali ini sistemnya online. Kita ingin menghidupkan kembali sektor ekonomi kreatif yang mengalami kesulitan sejak Maret," Ujar kepala Disbudpar Kota Bandung, Dewi Kaniasari pada acara Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung Jalan Wstukancana, Selasa, 30 Juni 2020.
Seperti tahun sebelumnya, BGS 2020 Go Online juga memberikan diskon bersa-besaran. Pada BGS 2020 Go Online, PemkotBandung menghimpun 245 para pelaku usaha atau merchant. Mereka terdiri dari 171 Hotel dan restoran, 15 grup usaha, dan 59 UMKM. Mereka tergabung dalam PHRI, APPBI, Dekranasda, Aprindo yang sudah siap dengan teknologi online.
"Kita sudah berkoordinasi dengan Persatuan Hotel Restaurant Indonesia (PHRI) Jawa Barat. Mudah-mudahan dengan adanya BGS bisa membantu terutama dari sektor pariwisata," katanya.
" Kita Launching program ini besok, Apabila ada pengusaha atau merchant yang ingin bergabung, datang saja ke kami (Disbudpar) atau lewat sosial media, untuk promosinya sendiri kami secara online," tuturnya.
Demi memudahkan masyarakat, Disbudpar Kota Bandung juga melakukan inovasi baru dalam menciptakan BGS 2020 berbasis aplikasi.
"Kita juga ada aplikasi BGS 2020. Sementara ini kami masih berkomunikasi dengan app store, tentang informasi promo di BGS, program, reservasi, protokol kesehatan, marketplace, opsi untuk cashless," katanya.
Ia berharap transaksi secara online ini bisa mendongkrak sektor pariwisata, kuliner dan lain lain. Dirinya menargetkan Kota Bandung yang mayoritas kaum millenial dan memiliki gadget berpeluang untuk ekspansi secara online..
"Target pasar Bandung Great Sale 2020 kali ini ialah warga lokal Bandung. Harapannya, Kota Bandung menjadi percontohan di Kabupaten dan kota di Jawa Barat," tuturnya. *Red