Bandung, SIBER –
Kebutuhan masyarakat untuk melakukan transaksi keuangan akan mengalami
peningkatan yang cukup signifikan menjelang Idul Fitri 1441 H. Meski di
tengah pandemi COVID-19, namun lembaga perbankan tetap melakukan
persiapan untuk memberikan pelayanan prima kepada nasabah dan
masyarakat.
Persiapan pun dilakukan bank bjb yang
menyediakan likuiditas keuangan jelang Idulfitri 1441 H sebesar Rp 13,3
triliun. Dalam hal ini, sebesar Rp 9,7 triliun diproyeksikan untuk
pemenuhan kebutuhan operasional. Sedangkan sisanya sebesar Rp 3,6
triliun dialokasikan untuk ketersediaan dana di ATM di seluruh jaringan
kantor bank bjb yang tersebar di 14 Provinsi di Indonesia.
Menurut
Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb, Widi Hartoto pihaknya
telah menyiapkan dana tersebut yang disesuaikan dengan proyeksi
kebutuhan kebutuhan selama Ramadan dan Idul Fitri 1441 H. Kebutuhan uang
masyarakat diprediksi akan mengalami kenaikan dari segi volume
transaksi melalui bjb ATM maupun pengambilan uang tunai di jaringan
kantor bank bjb.
"Bank bjb telah mempersiapkan dana
likuiditas yang dapat dicairkan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai
masyarakat selama masa Ramadan dan Idul Fitri 2020. Dana tersebut dapat
dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat yang memerlukannya demi
memenuhi kebutuhan lebaran," ujar Widi.
Selain untuk
memenuhi kebutuhan Ramadan dan lebaran, penyediaan dana likuiditas ini
juga ditujukan untuk menunjang kebutuhan keuangan termasuk guna
melakukan stimulasi di tengah situasi pandemi COVID-19, khususnya selama
masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) demi mencegah penyebaran
COVID-19 diterapkan di sejumlah daerah.
Dijelaskan
Widi, dalam upaya pemenuhan kebutuhan uang tunai yang mendesak, bank bjb
tetap menerima layanan penukaran uang selama bulan Ramadan 1441 H di
seluruh jaringan kantor bank bjb.
Pelayanan penukaran
dilaksanakan secara optimal dengan memperhatikan standar protokol
kesehatan COVID-19. Nasabah diminta untuk menggunakan masker saat
berkunjung ke jaringan kantor serta menjaga jarak fisik. Bank Indonesia
sebagai penerbit uang tunai sendiri sudah melakukan langkah antisipasi
dini, termasuk dengan cara melakukan karantina uang Rupiah selama 14
hari sebelum diedarkan ke masyarakat dan membersihkan sarana perkasan
dengan menggunakan cairan disinfektan secara berkala.
Di
tengah situasi pandemi COVID-19 ini, layanan Kas Keliling Ramadan untuk
sementara ditiadakan. Meski telah menyediakan uang tunai, bank bjb
tetap mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan cara bertransaksi secara
non tunai melalui layanan digital banking perseroan demi menekan potensi
penyebaran COVID-19. Nasabah bankbjb, bisa menggunakan layanan non
operasional kantor dengan e-channel seperti bjb ATM, bjb Mobile, bjb
NET, bjb SMS, bjb EDC (bjb DIGI).
“Untuk ketersediaan
dana di ATM sendiri, kami memproyeksikan dan akan menyiapkan Rp3,6
triliun yang akan disebar di seluruh jaringan ATM perseroan Seluruh
layanan e-channel ini menyediakan sarana yang memungkinkan nasabah
bertransaksi untuk berbagai keperluan, berupa informasi rekening,
transfer, pembayaran air, telepon, kartu kredit, televisi berlangganan,
internet, isi ulang pulsa dan layanan perbankan lainnya. Layanan ini
memberikan kenyamanan dan keamanan kepada nasabah jelang libur lebaran.
Kami juga mengimbau kepada nasabah yang melakukan transaksi secara
digital agar selalu waspada penipuan, selalu berhati-hati dengan
modus-modus penipuan dan tidak pernah memberikan data-data seperti nomor
PIN, CVV dan OTP kepada siapapun,” tutup Widi.
red