Ke-20 jenis keterampilan tersebut terbagi menjadi empat bidang. Yakni bidang pariwisata, mesin dan teknologi, seni budaya serta pertanian.
Di bidang pariwisata akan dipelajari keterampilan tata boga, tata busana, tata kecantikan, pijat, dan tata graha. Sedangkan di bidang mesin dan teknologi ada keterampilan elektronik alat rumah tangga, perbengkelan sepeda motor serta keterampilan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
Kemudian di bidang seni dan budaya meliputi seni tari, seni lukis, sablon, suvenir, batik, desain grafis, fotografi, teknik penyiaran video serta seni musik. Terakhir, di bidang pertanian meliputi keterampilan budi daya perikanan, peternakan, dan tanaman.
Analis Pelaksanaan Kurikulum Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus Kementerian Pendidikan Kebudayaan RI, Baharudin mengatakan, 10 dari 20 jenis keterampilan tersebut telah lolos tahap verifikasi standar kompetensi kemandirian peserta didik (SKKPD) oleh Kementerian Ketenagakerjaan. "Diharapkan, dengan program ini, ketika siswa SLB lulus, mereka bisa mandiri," ujarnya, Senin (24/2/2020).
Baharudin menjelaskan, porsi antara pembelajaran di bidang akademis dan keterampilan pun telah diatur. "Di tingkat SMPLB, 60% praktik keterampilan dan 40% pembelajaran. Sedangkan di SMALB, 70% keterampilan dan 30% pembelajaran," jelasnya.
Ia menilai, pendidikan vokasi di SLB memang sudah berjalan. Namun, dengan ditekankan program ini, ia berharap program tersebut berjalan lebih maksimal.*