BANDUNG - Kelompok Buruan Sae Kelurahan Mengger (Gapoktan Ranting's Anggur) kembali membuktikan keberhasilannya dalam mengelola pertanian perkotaan. Pada panen kali ini, mereka berhasil memanen beragam sayuran segar serta anggur berkualitas tinggi yang mulai dilirik pasar ritel.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengapresiasi kelompok ini. Menurutnya, Buruan Sae Kelurahan Mengger merupakan salah satu yang terbaik dari lebih dari 500 kelompok Buruan Sae yang telah berkembang sejak 2021.
"Kami memahami bagaimana kondisi lahan di sini pada awalnya. Kini, dengan program Buruan Sae, lahan ini telah bertransformasi menjadi sumber pangan yang sehat dan berkualitas, serta berkontribusi dalam pengentasan stunting," ujar Gin Gin, Selasa 25 Februari 2025.
Untuk diketahui, Buruan Sae memiliki delapan komponen utama, yakni sayuran, tanaman obat, buah-buahan, ayam, ikan, pengolahan sampah dapur menjadi kompos, kemampuan pembibitan mandiri, serta pengolahan hasil panen menjadi makanan bergizi dan bernilai ekonomi.
Gin Gin juga mendorong masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam kebutuhan dasar seperti cabai, tomat, dan sayuran.
Ada pun pada panen anggur kali ini, hasil yang didapat mencapai 6–8 kilogram. Bahkan, DKPP telah bekerja sama dengan Aprindo dan Yogya, yang menunjukkan ketertarikan mereka terhadap produk anggur lokal ini.
"Saya sudah mencicipinya, rasanya manis dan kualitasnya bersaing di pasaran. Harga anggur di pasaran umum sekitar Rp150.000 per kilogram, sedangkan di Buruan Sae ini hanya sekitar Rp70.000," jelas Gin Gin.
Sementara itu Camat Bandung Kidul, Budhi Rukmana mengatakan, Buruan Sae di lokasi ini merupakan Buruan Sae tematik unggulan di Kecamatan Bandung Kidul.
"Kami berharap kegiatan panen ini memberikan manfaat bagi masyarakat, baik dari sisi Buruan Sae maupun hasil panen anggurnya," katanya.
Program ini juga sejalan dengan upaya pengentasan stunting, kemiskinan, dan pengangguran, yang terangkum dalam nama Ranting's (Rempug Atasi Stunting, Kemiskinan, dan Pengangguran).
Budhi menargetkan, mulai 2025, tidak boleh ada bayi lahir dalam kondisi stunting. Ada pun data terbaru menunjukkan terdapat sebanyak 218 ibu hamil per Februari 2025, 511 ibu menyusui per Februari 2024, serta 1.913 warga masih menganggur, sehingga butuh lebih banyak program pemberdayaan ekonomi.
Di sisi lain, Budhi berencana mengembangkan Green House di kelurahan lainnya untuk meningkatkan produktivitas pertanian perkotaan.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Gapoktan Buruan Sae Tematik RW 02 Mengger, Rahmat M. Nur mengucapkan terima kasih atas dukungan DKPP Kota Bandung yang sejak 2021 terus mendukung pengembangan Buruan Sae ini.
"DKPP selalu memantau dan memberikan bantuan agar Buruan Sae ini terus bermanfaat bagi masyarakat," ujar Rahmat.
Ia juga mengapresiasi dukungan dari aparat kewilayahan, antara lain Kecamatan Bandung Kidul dan Kelurahan Mengger, yang selalu mendukung keberlanjutan program ini.
Panen anggur kali ini merupakan hasil bantuan Kecamatan Bandung Kidul yang diberikan pada Desember 2023. Ada pun panen pertama terjadi pada Oktober 2024. Dilanjut panen kedua pada Februari 2025.
"Kami belum puas dan ingin terus meningkatkan hasil panen agar Buruan Sae ini semakin berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat," tutur Rahmat.