KAB.
BANDUNG — Siswa
SMAN 1 Soreang menampilkan pergelaran seni peran dalam "Project Expotion
2" dengan tema kearifan lokal.
Seluruh siswa kelas X tampil membawakan tema beragam. Mulai dari
mengangkat budaya di suatu kampung adat (Kampung Cikondang), menampilkan adat
pernikahan Sunda hingga reka ulang sejarah Bandung Lautan Api. Kegiatan
tersebut berlangsung selama dua hari (8-9 Februari), disaksikan langsung oleh
para guru dan perwakilan orang tua siswa.
Wakil Kepala SMAN 1 Soreang Bidang Humas, Usep Sopian menilai, sisi
kreativitas siswa sangat bertumbuh pada kegiatan ini. Rasa ingin tahu siswa
tentang kearifan lokal dan sejarah bangsa pun tergali. “Mereka memiliki rasa
ingin tahu yang banyak tentang bagaiamana budaya-budaya lokal yang ada di
tataran Sunda. Selain itu, mereka juga berpikir bagaimana cara melestarikannya,”
tuturnya saat ditemui di sekolah, Rabu (8/2/2023).
Usep berharap, selain dapat menggali karakter pelajar Pancasila, para
siswa pun terdorong untuk melestarikan budaya. “Mereka harus memiliki rasa
tanggung jawab untuk melestarikannya (budaya). Karena, itu merupakan ciri khas,
ciri unik suatu daerah. Kalau kita tidak memiliki ciri, kita akan kehilangan
jati diri bangsa,” ujarnya.
Ia menambahkan, guru berperan dalam mendampingi anak dalam project pelajar
Pancasila ini. “Guru mengarahkan dari segi tata bahasa dan sesuai dengan profil
pelajar Pancasila,” terangnya.
Sementara itu, salah seorang siswa, Muhammad Zaid Al-Fajri Mecca
menuturkan, kelasnya menampilkan tentang lekatnya budaya dan adat istiadat di
Kampung Cikondang, salah satu kampung yang terletak di Kabupaten Bandung. Dalam
pentasnya, Zaid dan kawan-kawan mengenalkan berbagai budaya di kampung
tersebut, mulai dari membersihkan keris, tumpengan, wuku tahun,
dan mapag tahun.
Melalui project pelajar Pancasila ini, Zaid
mengaku mendapatkan banyak nilai baik, khususnya dalam menerapkan nilai-nilai
Pancasila. “Kita bisa melatih kekompakan karena itu ada di sila persatuan (sila
ke-3). Kita bersatu di kelas untuk mikirin konsep,
saling kerja sama, dan juga musyawarah (sila ke-4). Jadi, lebih belajar musyawarah
dan kompakin kelas,”
ungkap siswa kelas X 3 tersebut.***