BANDUNG - Kota Bandung memastikan diri sebagai kota yang terbuka untuk berbagi ilmu seputar smart city. Oleh karenanya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung membuka pintu lebar-lebar untuk daerah lain belajar tentang smart city.
Termasuk yang tengah dilaksanakan (Pemkot) Palangka Raya Kalimantan Tengah. Tak tanggung-tanggung, Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin datang langsung ke Kota Bandung, Rabu 25 Mei 2022.
Menurut Fairid, kolaborasi sister city antara Kota Bandung dan Kota Palangka Raya sangat mungkin terwujud.
Hal ini berkaca pada situasi pandemi Covid-19 yang relatif landai hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Lebih lanjut, Fairid menyebut, akan banyak inovasi Pemkot Bandung yang bisa menjadi bahan pembelajaran bagi Kota Palangka Raya.
"Kita sama-sama mau belajar dari Kota Bandung terkait smart city. Sehingga kota-kota yang bukan metropolitan ini bisa tetap smart, sekalipun kota tersebut bukan metropolitan," ujar Fairid.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna yang menerima kunjungan tersebut menuturkan, Kota Bandung memiliki 3 pilar pelayanan publik yakni inovasi, kolaborasi dan desentralisasi.
Saat ini Kota Bandung punya lebih dari 300 aplikasi dan terus bertumbuh sebagai smart city.
"Kota Bandung mulai meninggalkan gaya konvensional dalam pelayanan publik," kata Ema
Ia juga menyebut pelayanan maksimal sebuah kota pintar (smart city) adalah saat masyarakat tidak perlu lagi datang ke kantor OPD (organisasi perangkat daerah). Hal ini bisa terwujud jika akselerasi digital tiap OPD diterapkan.
"Ini yang kita akselerasi saat ini," terangnya.
Ema berharap, pertemuan dengan Pemkot Palangkaraya dapat menghasilkan kolaborasi smart city. Ia juga mempersilakan daerah lain mencontoh apa yang telah Kota Bandung lakukan terkait program smart city.
Menurutnya, saat ini dalam membangun sebuah daerah diperlukan kolaborasi. Ia merasa terhormat bisa menyambut kedatangan Pemkot Palangkaraya.
"Silakan diduplikasi sistem yang sudah dijalankan Pemkot Bandung. Bapak-Ibu bisa berdiskusi dengan Kepala OPD terkait pelaksanaan sistem tersebut," ujarnya.
Untuk diketahui, sebelumnya Kota Bandung tampil sebagai kota terbaik dari 100 Smart City di Indonesia. Hasil ini didapat berdasarkan hasil evaluasi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo RI).
Dari 100 smart city, Kota Bandung meraih skor akhir 3,71 dengan tingkat improvement 0,37.
Kegiatan evaluasi tersebut diikuti 98 kabupaten dan kota yang mengisi kuesioner (self assessment) secara daring pada tautan smartcity.layanan.go.id.
Termasuk yang tengah dilaksanakan (Pemkot) Palangka Raya Kalimantan Tengah. Tak tanggung-tanggung, Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin datang langsung ke Kota Bandung, Rabu 25 Mei 2022.
Menurut Fairid, kolaborasi sister city antara Kota Bandung dan Kota Palangka Raya sangat mungkin terwujud.
Hal ini berkaca pada situasi pandemi Covid-19 yang relatif landai hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Lebih lanjut, Fairid menyebut, akan banyak inovasi Pemkot Bandung yang bisa menjadi bahan pembelajaran bagi Kota Palangka Raya.
"Kita sama-sama mau belajar dari Kota Bandung terkait smart city. Sehingga kota-kota yang bukan metropolitan ini bisa tetap smart, sekalipun kota tersebut bukan metropolitan," ujar Fairid.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna yang menerima kunjungan tersebut menuturkan, Kota Bandung memiliki 3 pilar pelayanan publik yakni inovasi, kolaborasi dan desentralisasi.
Saat ini Kota Bandung punya lebih dari 300 aplikasi dan terus bertumbuh sebagai smart city.
"Kota Bandung mulai meninggalkan gaya konvensional dalam pelayanan publik," kata Ema
Ia juga menyebut pelayanan maksimal sebuah kota pintar (smart city) adalah saat masyarakat tidak perlu lagi datang ke kantor OPD (organisasi perangkat daerah). Hal ini bisa terwujud jika akselerasi digital tiap OPD diterapkan.
"Ini yang kita akselerasi saat ini," terangnya.
Ema berharap, pertemuan dengan Pemkot Palangkaraya dapat menghasilkan kolaborasi smart city. Ia juga mempersilakan daerah lain mencontoh apa yang telah Kota Bandung lakukan terkait program smart city.
Menurutnya, saat ini dalam membangun sebuah daerah diperlukan kolaborasi. Ia merasa terhormat bisa menyambut kedatangan Pemkot Palangkaraya.
"Silakan diduplikasi sistem yang sudah dijalankan Pemkot Bandung. Bapak-Ibu bisa berdiskusi dengan Kepala OPD terkait pelaksanaan sistem tersebut," ujarnya.
Untuk diketahui, sebelumnya Kota Bandung tampil sebagai kota terbaik dari 100 Smart City di Indonesia. Hasil ini didapat berdasarkan hasil evaluasi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo RI).
Dari 100 smart city, Kota Bandung meraih skor akhir 3,71 dengan tingkat improvement 0,37.
Kegiatan evaluasi tersebut diikuti 98 kabupaten dan kota yang mengisi kuesioner (self assessment) secara daring pada tautan smartcity.layanan.go.id.