BANDUNG, - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berinovasi dalam mewujudkan sistem pemerintahan berbasis elektronik terpadu melalui penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Terlebih di masa pandemi saat ini, penyesuaian sistem kerja dan kegiatan tatap muka dibatasi. Meski dibatasi, penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan publik dituntut tetap berjalan dengan baik.
Sehingga pemberian layanan kepada masyarakat dengan menerapkan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) menjadi alternatif pelayanan publik yang perlu dioptimalkan khususnya dalam tatanan normal baru.
Beberapa jenis pelayanan tersebut antara lain layanan kependudukan, perizinan, dan perpajakan.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana saat memberikan sambutan pada acara penilaian Kemenpan-RB terkait SPBE secara virtual di Balai Kota Bandung, Rabu 1 September 2021.
"Sistem pemerintah berbasis elektronik juga telah membantu pelaksanaan tugas internal pemerintah menjadi lebih efektif dan efisien dalam pengelolaan keuangan, pengadaan barang dan jasa, kepegawaian dan jaminan akuntabilitas kinerja," ucap Yana.
Menurutnya, dengan SPBE, masyarakat Kota Bandung ikut berperan aktif dalam membangun Kota Bandung mulai dari perencanaan kota melalui musrembang elektronik, pengaduan dan aspirasi masyarakat melalui Lapor!.
"Termasuk sharing ide dan inkubasi melalui forum datathon, serta bergabung di Badami (Bandung Diskusi dan Monitoring Inovasi)," jelasnya.
Namun Yana menyadari penerapan SPBE di Kota Bandung masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karenanya kolaborasi aparat dan masyarakat saat ini sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas SPBE Kota Bandung
"Kota Bandung membuka seluas-luasnya peluang kolaborasi dan berbagi aplikasi. Karena tidak semua harus kita bangun, namun kita bisa membangun bersama," ajaknya
"Semoga upaya ini bisa menjadi modal kuat untuk memecahkan berbagai masalah kota dengan solusi yang inovatif, terintegrasi serta berkelanjutan dan memantapkan Bandung sebagai world class city," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung, Yayan A. Brilyana mengatakan, salah satu yang mendasari penerapan SPBE di Kota Bandung karena sebagian besar penduduk Kota Bandung pengguna internet.
"Sebanyak 85,2 persen atau 2,1 juta dari 2,5 juta penduduk bandung adalh pengguna internet, jadi otomatis di masyarakatnya ingin mendapatkan pelayanan secara online, cepat, dan tepat," kata Yayan.
"Jadi pemerintahnya juga harus meningkatkan penggunaan internet dan TIK dalam penggelolaan pemerintahnya," tuturnya.
Terlebih di masa pandemi saat ini, penyesuaian sistem kerja dan kegiatan tatap muka dibatasi. Meski dibatasi, penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan publik dituntut tetap berjalan dengan baik.
Sehingga pemberian layanan kepada masyarakat dengan menerapkan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) menjadi alternatif pelayanan publik yang perlu dioptimalkan khususnya dalam tatanan normal baru.
Beberapa jenis pelayanan tersebut antara lain layanan kependudukan, perizinan, dan perpajakan.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana saat memberikan sambutan pada acara penilaian Kemenpan-RB terkait SPBE secara virtual di Balai Kota Bandung, Rabu 1 September 2021.
"Sistem pemerintah berbasis elektronik juga telah membantu pelaksanaan tugas internal pemerintah menjadi lebih efektif dan efisien dalam pengelolaan keuangan, pengadaan barang dan jasa, kepegawaian dan jaminan akuntabilitas kinerja," ucap Yana.
Menurutnya, dengan SPBE, masyarakat Kota Bandung ikut berperan aktif dalam membangun Kota Bandung mulai dari perencanaan kota melalui musrembang elektronik, pengaduan dan aspirasi masyarakat melalui Lapor!.
"Termasuk sharing ide dan inkubasi melalui forum datathon, serta bergabung di Badami (Bandung Diskusi dan Monitoring Inovasi)," jelasnya.
Namun Yana menyadari penerapan SPBE di Kota Bandung masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karenanya kolaborasi aparat dan masyarakat saat ini sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas SPBE Kota Bandung
"Kota Bandung membuka seluas-luasnya peluang kolaborasi dan berbagi aplikasi. Karena tidak semua harus kita bangun, namun kita bisa membangun bersama," ajaknya
"Semoga upaya ini bisa menjadi modal kuat untuk memecahkan berbagai masalah kota dengan solusi yang inovatif, terintegrasi serta berkelanjutan dan memantapkan Bandung sebagai world class city," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung, Yayan A. Brilyana mengatakan, salah satu yang mendasari penerapan SPBE di Kota Bandung karena sebagian besar penduduk Kota Bandung pengguna internet.
"Sebanyak 85,2 persen atau 2,1 juta dari 2,5 juta penduduk bandung adalh pengguna internet, jadi otomatis di masyarakatnya ingin mendapatkan pelayanan secara online, cepat, dan tepat," kata Yayan.
"Jadi pemerintahnya juga harus meningkatkan penggunaan internet dan TIK dalam penggelolaan pemerintahnya," tuturnya.