BANDUNG, - Menekan mobilitas masyarakat selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diyakini mampu menurunkan penyebaran covid-19. Oleh karenanya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya meminimalisir mobilitas warga.
"Penyebaran Covid-19 terjadi karena mobilitas masyarakat yang tinggi," tutur Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana usai meninjau vaksinasi di Sekolah Santo Aloysius, Jalan Sultan Agung, Sabtu 10 Juli 2021.
Ia mengungkapkan, saat ini mobilitas di Kota Bandung baru menurun sekitar 17 persen. Hal itu terpantau melalui Facebook Mobilty, Google Traffic dan Night Light NASA.
"Virus Alpha penurunan mobilitas cukup 30 persen. Tetapi virus Delta, mobilitas harus turun 50 persen. Saya harap masyarakat tetap mengurangi mobilitas, sehingga penyebaran covid di Kota Bandung segera menurun dan berkurang," bebernya.
Selain mobilitas warga, Yana juga kembali menyinggung ketersediaan oksigen. Meski pasokannya aman, Yana tetap mengimbau agar warga lebih bijak soal oksigen.
"Sebanyak 29 rumah sakit rujukan itu membutuhkan 13 juta meter kubik per hari. Alhamdulilah penyuplai oksigen dapat memenuhinya," jelas Yana.
Tak hanya itu, Yana juga mengungkapkan Bed Occupancy Rate (BOR) di Kota Bandung yang mulai berkurang. Hal itu karena sejumlah rumah sakit mengonversi tempat tidurnya menjadi layanan Covid-19.
Pada akhir Mei 2021 tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Bandung sebanyak 1.400 tempat tidur. Saat ini telah mencacapi 2.266 tempat tidur.
"BOR sepertinya berkurang, menjadi 91 persen. Ini terjadi karena semakin banyak konversi tempat tidur di 29 rumah sakit rujukan," jelas Yana.
Namun Yana meminta agar pasien Covid-19 yang bergejala ringan bisa ditangani dengan isolasi mandiri di tempat tinggalnya masing-masing atau rumah singgah yang telah disiapkan Pemkot Bandung.
"Saya tetap minta warga kalau yang gejala ringan atau tidak berat tidak membebani rumah sakit. Saat ini kita siapkan sekitar 132 tempat isoman," tuturnya.