BANDUNG, SIBER – Upaya pemulihan geliat perekonomian yang terpengaruh situasi pandemi COVID-19 terus digalakkan. Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi salah satu kelompok paling terdampak terus mendapat beragam stimulasi dorongan. Salah satu yang teranyar, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi (KREASI) Jabar, berkolaborasi dengan bank bjb meluncurkan borongdong.id.
borongdong.id merupakan platform marketplace yang dirancang untuk mendongkrak aktivitas belanja para aparatur sipil negara (ASN) di masa pandemi COVID-19. Para ASN dapat berbelanja berbagai macam produk yang terdiri dari segala macam kategori, antara lain bahan pokok, makanan dan minuman, fesyen, kecantikan, kesehatan, kerajinan, interior, dan lain-lain. Produk-produk yang dijual di borongdong.id merupakan pilihan hasil kurasi dengan standar kualitas dan jaminan mutu yang terjaga. Selain ASN, borongdong.id juga terbuka bagi masyaralat luas yang ingin berbelanja produk.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan borongdong.id merupakan sarana jual beli digital yang dirancang Pemprov Jabar untuk membantu para pelaku UMKM dengan mengandalkan daya beli para ASN. Menurutnya, ASN merupakan salah satu kelompok masyarakat yang pendapatannya relatif tidak terdampak pandemi COVID-19 lantaran memperoleh pendapatan tetap dari negara.
"ASN termasuk kelompok yang tangannya di atas. Saya minta untuk membantu UMKM-UMKM yang sudah berproduksi namun tidak terbeli sehingga terjadi keterpurukan ekonomi sangat luar biasa. Ada platform borongdong.id yang bisa dilirik. Di sana ada sekitar 1500-an produk dan merek dari industri kuliner, fesyen dan lain-lain hasil dari Jawa Barat. Maka agar tahun 2021 ini pulih dari pandemi dengan vaksin, juga harus pulih secara ekonomi di mana kalangan menengah ke bawah kita berikan bansos, dan menengah ke atas kita motivasi untuk belanja," kata Gubernur.
Sekretaris Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmadja mengatakan Pemprov Jabar memiliki hampir 38 ribu ASN yang berdinas di lingkungan provinsi. Apabila digabungkan dengan para ASN di tingkat kabupaten dan kota, jumlahnya bisa mencapai sekitar 300 ribu. Karenanya, potensi pemasaran produk UMKM kepada para ASN terbilang sangat besar.
"Yang paling tinggi, paling mendominasi, adalah ASN golongan 3. Jumlahnya hampir 115 ribu. Golongan 4 ada 100 ribuan. Dua golongan ini memiliki daya beli yang relatif lebih baik. Kalau dijumlahkan dua golongan itu di Jabar ini hampir 200 ribuan. Tinggal bagaimana produk dan pemasarannya dikemas dengan baik. Kalau borongdong.id standarnya baik, kemasan terjaga, delivery tepat waktu, kenapa tidak kita bisa bawa ke nasional. Potensinya ada hampir 3 juta ASN," kata Setiawan.
Para ASN dipilih sebagai target pasar utama borongdong.id karena pendapatan mereka relatif tidak terdampak di tengah pandemi COVID-19 sehingga memiliki daya beli yang tinggi. Dengan tagline “Bela Negara dengan Belanja”, borongdong.id mendorong agar ASN dapat terlibat dalam upaya pemulihan ekonomi Jabar.
Direktur Komersial & UMKM bank bjb Nancy Adistyasari mengatakan bank bjb sebagai mitra setia Pemprov Jabar memberikan dukungan penuh terhadap program stimulasi UMKM melalui borongdong.id ini. Sinergi antara Pemprov Jabar, ASN dan bank bjb sebagai mitra kolaborasi diharapkan akan mendongkrak kebangkitan UMKM terutama lewat borongdong.id.
"Karena ini adalah programnya pemerintah provinsi, jadi kami pasti mendukung. bank bjb juga mendukung karena target market utama borongdong.id ini adalah ASN di mana hampir semua ASN di Jawa Barat serta kabupaten dan kota di Jawa Barat itu adalah nasabah kami. Jadi sinergi untuk mensukseskan program ini akan sangat luar biasa," kata Nancy.
Dukungan yang diberikan bank bjb di antaranya dihadirkan melalui fasilitas transaksi pembayaran via bank bjb. bank bjb juga memfasilitasi pembayaran di borongdong.id yang dapat dilakukan dengan pemindaian Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Selain itu, terdapat pula fasilitas bebas ongkos kirim saat belanja di borongdong.id yang merupakan bagian dari kolaborasi bank bjb.
Selain itu, bank bjb juga mendorong para pelaku UMKM binaannya untuk ikut serta memasarkan produk di borongdong.id. Dari 256 mitra UMKM borongdong.id yang telah terdaftar, 120-an di antaranya merupakan binaan bank bjb, terdiri dari produsen fesyen, kuliner, kerajinan, kecantikan, dan lain-lain.
UMKM binaan bank bjb yang telah menjadi mitra borongdong.id ini merupakan hasil kurasi dan seleksi. bank bjb juga terus melakukan pembinaan kepada para pelaku UMKM agar jumlah UMKM binaan bank bjb yang bermitra dengan borongdong.id terus bertambah.
"Selain target marketnya ASN sebagai pembeli, kita juga ada kolaborasi positif dari sisi UMKM-nya sebagai mitra. Karena kalau mereka punya akses penjualan baru, otomatis dapat meningkatkan penjualan bagi para pelaku UMKM," ujar Nancy.
Lebih lanjut, Nancy mengatakan bank bjb memiliki sarana yang dirancang secara khusus untuk pengembangan UMKM agar mereka dapat bermigrasi secara perlahan ke platform penjualan digital. Wahana tersebut adalah bjb DiSentra (Digital Sistem Edukasi dan Interaksi) yang merupakan wadah interaksi, konsultasi, edukasi, serta pemasaran jual beli produk UMKM binaan bank bjb.
Di samping itu, bank bjb juga konsisten melakukan pembinaan untuk meningkatkan kompetensi kepada pelaku UMKM, seperti dengan memberikan pelatihan tentang packaging produk, fotografi yang baik, dan lain-lain sehingga produk dari UMKM binaan layak untuk ditampilkan di marketplace.
"Kami berharap borongdong.id ini bisa berkembang dengan cukup signifikan, jumlah mitranya bisa bertambah dan volume transaksinya naik secara signifikan. Kami yakin jumlahnya akan bertambah karena bank bjb akan memberikan dukungan penuh khususnya kepada para pelaku UMKM, sehingga memberikan efek domino yang pada akhirnya akan diikuti banyak pembeli dan juga pelaku UMKM lainnya," tutur Nancy. *