BANDUNG - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung menggelar Pelatihan Organisasi Masyarakat Sipil dalam Penanggulangan HIV AIDS di Hotel Pantai Indah Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Menurut Sekretaris KPA Kota Bandung, Medi Mahendra, pelatihan ini sebagai upaya untuk meningkatkan mutu berbagai program-program strategis yang selama ini telah dilakukan oleh KPA bersama NGO atau Organisasi Masyarakat Sipil di Kota Bandung.
Perlu diketahui, kasus HIV/AIDS di Kota Bandung terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bandung secara akumulatif dari tahun 1991 sampai dengan Juni 2020, tercatat sebanyak 5.434 kasus HIV AIDS.
Sementara itu, menurut Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, kasus HIV AIDS paling banyak terjadi pada usia produktif atau usia 20-39 tahun, sebesar 80,97 persen.
"Mayoritas menular melalui jarum suntik," ujar Yana yang hadir pada acara tersebut.
Namun saat ini terjadi pergesaran penularan menjadi transmisi seks dan pasangan heteroseksual dan homoseksual.
"Jika kondisi ini tidak ditanggulangi dengan baik, hampir pasti akan menimbulkan dampak buruk terhadap pembangunan, baik bidang ekonomi maupun sosial budaya," tuturnya.
"Sehingga program penggulangan HIV AIDS yang terencana dan terpadu harus menjadi prioritas," imbuh Yana.
Menurutnya, ujung tombak penanggulangam HIV AIDS adalah teman-teman Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) yang dengan sangat telaten mendampingi teman-teman komunitas dan orang dengan HIV AIDS.
"Harapannya yang terlibat dalam kegiatan ini tetap konsisten dengan visi perjuangan menjadikan Kota Bandung unggul tanpa stigma," kata Yana.
Menurut Sekretaris KPA Kota Bandung, Medi Mahendra, pelatihan ini sebagai upaya untuk meningkatkan mutu berbagai program-program strategis yang selama ini telah dilakukan oleh KPA bersama NGO atau Organisasi Masyarakat Sipil di Kota Bandung.
Perlu diketahui, kasus HIV/AIDS di Kota Bandung terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bandung secara akumulatif dari tahun 1991 sampai dengan Juni 2020, tercatat sebanyak 5.434 kasus HIV AIDS.
Sementara itu, menurut Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, kasus HIV AIDS paling banyak terjadi pada usia produktif atau usia 20-39 tahun, sebesar 80,97 persen.
"Mayoritas menular melalui jarum suntik," ujar Yana yang hadir pada acara tersebut.
Namun saat ini terjadi pergesaran penularan menjadi transmisi seks dan pasangan heteroseksual dan homoseksual.
"Jika kondisi ini tidak ditanggulangi dengan baik, hampir pasti akan menimbulkan dampak buruk terhadap pembangunan, baik bidang ekonomi maupun sosial budaya," tuturnya.
"Sehingga program penggulangan HIV AIDS yang terencana dan terpadu harus menjadi prioritas," imbuh Yana.
Menurutnya, ujung tombak penanggulangam HIV AIDS adalah teman-teman Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) yang dengan sangat telaten mendampingi teman-teman komunitas dan orang dengan HIV AIDS.
"Harapannya yang terlibat dalam kegiatan ini tetap konsisten dengan visi perjuangan menjadikan Kota Bandung unggul tanpa stigma," kata Yana.