BANDUNG - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung resmi meluncurkan Bukti Lulus Uji Elektronik (BLU-E) sebagai bukti lulus uji KIR. BLU-E berbentuk 'smart card' ini merupakan inovasi pengganti bukti uji sebelumnya yang masih berbentuk buku.
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial berharap, BLU-E bisa membuat para pengusaha jasa angkutan lebih disiplin melakukan uji kalaikan armadanya. Sebab, kelaikan kendaraan sangat berkaitan dengan keselamatan ketika berada di jalan.
"Mudah-mudahan dengan elektronik ini bisa membangun kedisiplinan. Selain itu juga bisa mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan," ucap Oded saat peluncuran BLU-E di Kantor DIshub Kota Bandung, Jalan SOR GBLA, Kamis, 5 November 2020.
Selain mengubah buku lulus uji yang rentan pemalsuan, sistem BLU-E ini juga dilengkapi dengan sertifikat dan sticker hologram. Karena sudah berbasis 'online', BLU-E juga lebih akurat untuk mengidentifikasi keaslian bukti lulus pengujian.
Menurut Oded, pelayanan pengujian dengan BLU-E ini juga semakin cepat. Praktis, masyarakat lebih mudah untuk mengurus uji KIR kendaraannya dengan proses yang kian cermat.
"Dengan peluncuran hari ini bisa memberikan dampak positif, yaitu mempermudah masyarakat untuk melaksanakan pengujian," katanya.
Adanya kemudahan layanan ini juga diharapkan Oded bisa memancing minat masyarakat, khususnya pengusaha jasa angkutan untuk tertib melaksanakan uji KIR. Sehingga turut menambah pemasukan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Kami berharap dengan pelayanan kepada masyarakat kita tingkatkan, kami berharap bisa meningkatkan PAD kita. Dari retribusi pajak berdampak pada PAD kita lebih besar, sehingga mudah-mudahan bisa dikembalikan kepada masyarakat untuk pembangunan," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dishub Kota Bandung, M. Ricky Gustiadi menyatakan BLU-E ini juga sebagian dari upaya Pemkot Bandung untuk menekan praktik percaloan. Serta meminimalisir adanya pemalsuan buku lulus uji yang kerap ditemui di lapangan.
"Artinya secara pendaftaran dan pembayarannya bisa langsung oniline. Kemudian juga hasilnya lebih mudah dan lebih cepat diterima konsumen. Bisa datang langsung ke loket atau pakai aplikasi," ujar Ricky.
Salah seorang perwakilan dari Perusahaan Otobus Marjaya Trans, Cipto Prasojo merasa kehadiran BLU-E ini membuat para pengusaha jasa angkutan lebih nyaman. Selain sistem pembayaran yang lebih transparan, juga keaslian dan hasil pemeriksaan lebih terjamin
"Saya pikir ini lebih transparan pembayaran secara elektronik. Jadi kita semua tahu biayanya, kecepatannya. Dengan adanya seperti ini kita tidak rentan ada pemalsuan KIR dan juga percaloan dan bukti foto sangat jelas, data tinggal di scan," kata Cipto.
Dalam kesempatan yang sama, Dishub Kota Bandung juga sekaligus mengenalkan sistem pembayaran QRIS pada bus Trans Metro Bandung (TMB), Bandung Tour On Bus (Bandros), dan Sistem Informasi Derek (Simdek).
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial berharap, BLU-E bisa membuat para pengusaha jasa angkutan lebih disiplin melakukan uji kalaikan armadanya. Sebab, kelaikan kendaraan sangat berkaitan dengan keselamatan ketika berada di jalan.
"Mudah-mudahan dengan elektronik ini bisa membangun kedisiplinan. Selain itu juga bisa mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan," ucap Oded saat peluncuran BLU-E di Kantor DIshub Kota Bandung, Jalan SOR GBLA, Kamis, 5 November 2020.
Selain mengubah buku lulus uji yang rentan pemalsuan, sistem BLU-E ini juga dilengkapi dengan sertifikat dan sticker hologram. Karena sudah berbasis 'online', BLU-E juga lebih akurat untuk mengidentifikasi keaslian bukti lulus pengujian.
Menurut Oded, pelayanan pengujian dengan BLU-E ini juga semakin cepat. Praktis, masyarakat lebih mudah untuk mengurus uji KIR kendaraannya dengan proses yang kian cermat.
"Dengan peluncuran hari ini bisa memberikan dampak positif, yaitu mempermudah masyarakat untuk melaksanakan pengujian," katanya.
Adanya kemudahan layanan ini juga diharapkan Oded bisa memancing minat masyarakat, khususnya pengusaha jasa angkutan untuk tertib melaksanakan uji KIR. Sehingga turut menambah pemasukan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Kami berharap dengan pelayanan kepada masyarakat kita tingkatkan, kami berharap bisa meningkatkan PAD kita. Dari retribusi pajak berdampak pada PAD kita lebih besar, sehingga mudah-mudahan bisa dikembalikan kepada masyarakat untuk pembangunan," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dishub Kota Bandung, M. Ricky Gustiadi menyatakan BLU-E ini juga sebagian dari upaya Pemkot Bandung untuk menekan praktik percaloan. Serta meminimalisir adanya pemalsuan buku lulus uji yang kerap ditemui di lapangan.
"Artinya secara pendaftaran dan pembayarannya bisa langsung oniline. Kemudian juga hasilnya lebih mudah dan lebih cepat diterima konsumen. Bisa datang langsung ke loket atau pakai aplikasi," ujar Ricky.
Salah seorang perwakilan dari Perusahaan Otobus Marjaya Trans, Cipto Prasojo merasa kehadiran BLU-E ini membuat para pengusaha jasa angkutan lebih nyaman. Selain sistem pembayaran yang lebih transparan, juga keaslian dan hasil pemeriksaan lebih terjamin
"Saya pikir ini lebih transparan pembayaran secara elektronik. Jadi kita semua tahu biayanya, kecepatannya. Dengan adanya seperti ini kita tidak rentan ada pemalsuan KIR dan juga percaloan dan bukti foto sangat jelas, data tinggal di scan," kata Cipto.
Dalam kesempatan yang sama, Dishub Kota Bandung juga sekaligus mengenalkan sistem pembayaran QRIS pada bus Trans Metro Bandung (TMB), Bandung Tour On Bus (Bandros), dan Sistem Informasi Derek (Simdek).