Isu terkait kualitas SDM memang menjadi fokus utama dari transformasi bank bjb dalam meraih predikat sebagai 10 perbankan nasional terbesar dan berkinerja terbaik di Indonesia. Terlebih, kini persaingan bisnis berjalan semakin ketat dan dinamis seiring adanya kesepakatan internasional Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
"Pendidikan adalah fondasi dasar dan estafet berkelanjutan. Dengan pendidikan yang mumpuni di bjb University maka bank bjb dapat menciptakan pemimpin dan sumber daya manusia berkualitas," ujar Direktur Utama bank bjb, Ahmad Irfan saat meresmikan gedung bjb University.
Dalam jangka waktu pendek, bjb University memiliki misi untuk menciptakan bankir bank bjb yang andal. Sementara untuk jangka waktu panjang, bjb University diharapkan mampu melahirkan bankir yang memiliki daya saing unggul secara global sehingga dapat mengambil peran besar, baik di level nasional maupun internasional.
"Visi bjb University ke depan adalah untuk menciptakan bankir nasional dan internasional. Kami juga akan mengirim pegawai belajar ke luar negeri. Tahun ini harus terealisasi. Ini sesuai dengan tagline bank bjb yakni membangun Indonesia dan memahami negeri," ujar Ahmad Irfan.
Dalam kurun waktu satu tahun terakhir, bjb University telah memberikan pelatihan dan pendidikan kepada lebih dari 1.000 pegawai yang berlangsung secara berkelanjutan. Sistem pembelajaran dilaksanakan menggunakan aplikasi Learning Management System (LMS) berbasis online sehingga dapat diakses melalui perangkat telepon pintar.
LMS merupakan penyempurna dari sistem pembelajaran yang terbagi dalam enam pengembangan, meliputi Staff Leadership Engagement Program, Fundamental Leadership Engagement Program, Officer Leadership Engagement Program, Talent Leadership Engagement Program, Successor Leadership Engagement Program dan High Performance Leadership Engagement Program.
Penerapan LMS menjadi salah satu strategi bank bjb dalam menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan generasi milenial. Sementara untuk konsep pembelajaran menggunakan metode blended learning solution yang menuntut insan bank bjb tidak berhenti untuk terus belajar.
"Bank bjb sangat membutuhkan kreativitas dan inovasi teman-teman sebagai generasi penerus, maka jangan diam untuk menjadi pintar dan terus belajar. Saya punya keyakinan jika tahun depan kami akan dikenal sebagai bank dengan kinerja terbaik dan dapat memberikan pelayanan terbaik sesuai road map transformasi bank bjb," ujar Pimpinan Divisi Human Capital bank bjb, Dadan Yonanda.
Terdapat tiga grand design dalam konsep blended learning solution yakni learning by doing, learning by other dan learning by training. Ketiganya memiliki target kuantitas yang berbeda yakni 70% pembelajaran diterima dari learning by doing, 20% learning by other dan hanya 10% melalui learning by training di dalam kelas.
Blended learning solution bertujuan meningkatkan jiwa kepemimpinan pegawai melalui pengembangan karakter berbasis budaya perusahaan. Di sisi lain juga mendorong optimalisasi kinerja yang meliputi kemampuan teknik, profesional dan manajerial. Selain itu juga untuk meningkatkan kapabilitas dan kapasitas pegawai secara terus menerus, terencana, adaptif dan inovatif.
Adapun gedung bjb University memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap untuk memenuhi kebutuhan pegawai. Ditunjang dengan dukungan dari tenaga pengajar internal dan eksternal yang memiliki pengalaman dan sertifikasi.
Selain Ahmad Irfan dan Dadan Yonanda, acara peresmian gedung bjb University juga dihadiri oleh jajaran pejabat bank bjb lainnya seperti Komisaris Independen Rudhyanto Mooduto, Direktur Operasional Fermiyanti, Direktur Konsumer dan Ritel Suartini serta Pemimpin Divisi bjb University Neneng Hayati.
Sebenarnya soft launching bjb University telah digelar pada tahun 2015 lalu. Namun, ketika itu bjb University masih ditempatkan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ekuitas, sebelum akhirnya pindah ke Kantor Pusat bank bjb. Kini, bjb University menempati sebuah gedung dengan arsitektur bergaya klasik di Jalan Cikapundung, Bandung. Red