BANDUNG, SIBER - Rencana pembentukan tim investigasi dugaan kebocoran soal dan kunci jawaban Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) 2018 tingkat SLTA disambut baik Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar).
"Kami sangat mendorong tim ini dapat bekerja optimal agar hasilnya juga maksimal," ujar Kepala Disdik Jabar, Ahmad Hadadi kepada media ini saat ditemui di kantor Disdik Jabar, Selasa (27/3).
Hadadi menjelaskan, pembentukan tim investigasi ini sesuai hasil rapat dengan Komisi V DPRD Jabar. Tim ini di Ketuai Kepala Cabang Dinas (KCD) Wilayah VII, yang anggotanya terdiri dari unsur dewan pendidikan, MKKS, MK3S, MGM Fisika/Sejarah dengan masa kerja selama seminggu.
"Hasil investikasi tim akan direkomendasikan ke Disdik Jabar dan Komisi V DPRD Jabar. Bila ditemukan ada tindak pidana, kita serahkan kepada aparat penegak hukum, baik kepolisian maupun kejaksaan," terang Hadadi.
Sementara itu, Kapala KCD Wilayah VII, Husein menjelaskan, alur pendistribusian soal dan kunci jawaban USBN dari Disdik Jabar dikirim ke KCD wilayah I-X1II dalam bentuk softcopy (flasdisk). Soal tersebut selanjutnya diberikan ke MKKS dan diteruskan ke K3S. Namun, saat diberikan ke kepala sekolah bersangkutan soal sudah dalam bentuk CD, kemudian pihak sekolah yang menggandakan atau mencetaknya.
Sementara rapat kerja Komisi V DPRD Jabar dihadiri Disdik Jabar, Kantor Cabang Dinas Wilayah Jabar, Dewan Pendidikan Jabar, Perwakilan Kantor Kanwil Depag Jabar, Forum Aksi Guru Independen (FAGI), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Fisika dan Sejarah, dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS). Red