Promosi besar-besaran yang dilakukan
Kementerian Pariwisata mulai menunjukkan hasil. Setelah Bali dan Batam,
sekarang giliran Manado yang diserbu 500-an turis asal Negeri Tirai
Bambu.
Wisatawan tersebut masuk melalui Bandara
Sam Ratulangi untuk menikmati Cap Go Meh di Manado. Turis Tiongkok
tersebut diangkut 3 pesawat charter dari Lion Air, Citilink, dan
Sriwijaya Air. Sebagian turis-turis tadi datang sejak sebelum libur
Imlek 2016.
"Sulawesi Utara itu secara geografis sudah bagus, posisinya lebih dekat dari Tiongkok," kata Menpar Arief Yahya di Jakarta.
"Soal atraksi? Jangan ditanya lagi,
Manado punya banyak kekuatan. Punya gunung, punya laut, punya kuliner
yang hebat-hebat? Budaya sosial masyarakatnya juga welcome dengan turis?
Tinggal aksesibilitas, direct flight dan yang lebih penting,
mempromosikan destinasi Manado ke pasar China," tambah Menpar Arief
Yahya.
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey
juga sangat resonsif. Orang nomor satu di Sulut itu turun langsung
menyambut turis-turis asal Guangzhou dan Chengdu, Tiongkok itu. Sambutan
sukacita juga diberikan otoritas bandara serta Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan (Disparbud) Sulut, sesaat setelah para turis turun. Alunan
musik Kolintang dan pertunjukan Barongsai langsung menyapa .
Begitu juga musik bambu khas Manado juga
juga ikut dimainkan. “Ini sejarah. Belum ada turis Tiongkok yang datang
berkelompok sebanyak ini. Saya berterima kasih kepada bantuan promosi
Kementerian Pariwisata karena pariwisata Sulawesi Utara bisa berkibar
kemana-mana,” papar Gubernur Olly Dondokambey yang didampingi Kepala
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulut Happy Korah, Selasa (16/2).
Semangat Gubernur yang baru dilantik
Presiden Jokowi, 12 Februari 2016 itu sejalan dengan skenario besar
pariwisata nasional. Seperti yang disampaikan Happy Korah, peluang
merebut pasar Tiongkok sangat terbuka. Ia berharap, kedatangan Wisman
Tiongkok bisa menjadi tonggak sejarah kebangkitan pariwisata Sulut dan
mendorong perekonomian daerah.
“Dengan ini, peringkat Kota Manado
sebagai tujuan pariwisata dunia di Indonesia bakal meningkat,”
ucapnya. Karenanya, penyambutan di Sam Ratulangi pun dibuat meriah.
“Wisman asal Tiongkok ini akan stay di Manado selama lima hari empat
malam. Mereka akan menyasar spot-spot wisata di Minut, Tomohon dan
Bitundig,” tambah Korah.
Dari paparan Korah, tujuan Wisman
Tiongkok berlibur tak lain untuk merayakan Cap Go Meh. “Semua akan
datang ke banyak tempat seperti Lembeh, Lihaga, Bunaken, dan
lainnya. Selain itu, akan juga mencoba kuliner khas Manado,” ungkapnya.
Korah pun berasumsi, peningkatan
kunjungan ini bakal mempercepat realisasi sejuta turis hingga Tahun
2020. “Pasti tahun 2018 sudah bisa tercapai,” ungkapnya yakin.
Menurut Korah, ada banyak manfaat yang
diterima Sulut. Menurutnya, ini menciptakan multiplier effect bagi
perekonomian. “Perhotelan, transportasi, serta UMKM akan terdampak.
Lebih lagi untuk usaha di bidang kuliner, souvenir, dan usaha wisata
lainnya,” ujarnya. (*)